Laporan Asuhan Keperawatan dengan Dispepsia

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN KELUARGA PERTEMUAN I, TANGGAL 20 MARET 2017 A. Latar belakang Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Secara umum, tujuan asuhan keperawatan keluarga adalah ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya secara mandiri (Suprajitpno, 2004 hal 27). Dispepsia merupakan kumpulan keluhan/gejala klinis yang terdiri dari rasa tidak enak/sakit di perut bagian atas yang menetap atau mengalami kekambuhan keluhan refluks gastroesofagus klasik berupa rasa panas di dada (heartburn) dan regurgitasi asam lambung kini tidak lagi termasuk dyspepsia (Mansjoer A) Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat terdiri atas kepala keluarga, serta beberapa orang yang berkumpul dan tinggal dalam satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes, 1988). Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan dan atas adopsi (Bailon dan MaGlaya, 1978). Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena ikatan tertentu untuk saling membagi pengalaman dan melakukan pendekatan emosional, serta mengindentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga.(Friedman, 1998). Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak, bertakwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras dan seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya. (Menurut BKKBN, 1999). Keluarga merupakan salah satu sasaran dalam pelaksanaan asuhan keperawatan dimasyarakat. Asuhan keperawatan keluarga dilaksanakan sesuai dengan tahapan-tahapan proses keperawatan meliputi : pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pengkajian adalah langkah pertama dalam proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan data secara lengkap dan komprehensif sehingga dapat diidentifikasi masalah kesehatan yang sedang dihadapi keluarga pada fase orientasi harus diutamakan hubungan saling percaya antara perawat dan keluarga sehingga dapat terbina/ tercipta hubungan teraupetik yang baik Data-data yang perlu dikaji pada pertemuan pertama dengan keluarga : 1. Data umum : Nama kk dan seluruh anggota keluarga, tipe keluarga, suku, agama, status sosial ekonomi 2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga, serta perilaku/kebiasaan keluarga tentang kesehatan 3. Lingkungan, karakteristik rumah, (keadaan lingkungan didalam dan diluar rumah. 4. Kebiasaan sehari-hari : biologis, psikologis, kegiatan sosial dan spiritual / kultural. B. Rencana keperawatan a. Diagnosa keperawatan b. Tujuan jangka panjang Untuk mendapatkan data umum dan riwayat kesehatan keluarga c. Tujuan jangka pendek 1. Membina hubungan saling percaya antara perawatan dan keluarga 2. Mengumpulkan data primer tentang status kesehatan keluarga d. Kreteria hasil 1. Kriteria proses a) Keluarga dapat mengikuti kegiatan secara penuh ( 45 menit ) b) Keluarga berpartisipasi aktif dalam memberikan tanggapan / jawaban saat berinteraksi c) Keluarga dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat d) Tidak ada gangguan/hambatan selama proses interaksi 2. Kriteria hasil a) Didapatkan data pengkajian sesuai dengan yang diharapkan b) Keluarga yakin dan percaya pada perawat. C. Rencana kegiatan 1. Topik : pengkajian keperawatan 2. Metode : wawancara dan observasi 3. Media : format pengumpulan data , Diagnostik set : Tensimeter, Stetoskop, Reflek hummer, Timbanagan, cm, 4. Waktu : 45 menit No. Alokasi Waktu Kegiatan 1. 2. 3. 15.00 - 15.15 15.15 – 15.40 15.40 – 15.45  Fase orientasi • Membina hubungan saling percaya • Mengucapkan salam • Memperkenalkan diri • Menjelaskan maksud dan tujuan interaksi • Membuat kontrak waktu  Fase interaksi • Melakukan pengkajian keperawatan keluarga • Data umum • Riwayat perkembangan keluarga • Lingkunga • Kebiasaan sehari-hari  Fase terminasi • Membuat kesimpulan hasil pertemuan • Membuat kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya • Mengucapkan salam LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN KELUARGA PERTEMUAN II, TANGGAL 21 MARET 2017 A. Latar Belakang Melalui pengkajian keluarga tahap pertama telah di peroleh data umum, riwayat perkembangan dan lingkungan keluarga Tn. M untuk dapat menentukan dan memprioritaskan masalah kesehatan keluarga, diperlukan data yang lengkap dan komprehensif, pada pengkajian tahap pertama dan saat pengumpulan data di desa telah didapatkan bahwa keluarga Tn. M. yang menderita Penyakit Dispepsia yang dialami Ny. M kurang lebih sudah 1 Tahun yang lalu. Mengingat masih ada data yang belum lengkap pada pengkajian pertama, maka perlu dilakukan pengkajian lanjutan untuk melengkapi data keluarga tersebut. Data-data keluarga yang belum lengkap diantaranya adalah genogram keluarga, struktur keluarga fungsi keluarga serta stress dan koping yang digunakan keluarga. B. Rencana keperawatan a. Diagnosa keperawatan b. Tujuan jangka panjang Untuk mendapatkan data keluarga secara komprehensif pada keluarga Ny. M c. Tujuan jangka panjang 1. Keluarga dapat memberikan data yang diperlukan secara lengkap 2. Mendapatkan data tentang genogram keluarga serta masalah serta masalah kesehatan keluarga ( keturunan ) 3. Mendapatkan data tentang struktur keluarga 4. Mendapatkan data tentang fungsi keluarga 5. Mendapatkan data tentang stress dan koping yang digunakan keluarga d. Kreteria hasil 1. Kriteria proses  Keluarga dapat mengikuti kegiatan secara penuh ( 45 menit )  Keluarga berpartisipasi aktif dalam memberikan tanggapan / jawaban saat berinteraksi  Keluarga dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat  Tidak ada gangguan/hambatan selama proses interaksi 2. Kriteria hasil  Didapatkan data pengkajian sesuai dengan yang diharapkan  Keluarga yakin dan percaya pada perawat C. Rencana kegiatan a. Topik : Pengkajian keperawatan keluarga lanjutan b. Metode : Tanya jawab dan diskusi c. Media : Format pengkajian d. Waktu : 45 menit No. Alokasi waktu Kegiatan 1. 2. 3. 15.00 – 15.05 15.05 – 15.40 15.40 – 16.00  Fase orientasi • Mengucapkan salam • Mengingatkan kontrak waktu yang telah disepakati • Menjelaskan maksud dan tujuan interaksi  Fase interaksi • Mengkaji genogram keluarga dan masalah kesehatan keluarga( keturunan ) • Mengkaji data tentang struktur keluarga • Mengkaji data tentang fungsi keluarga • Mengkaji data tentang stress dan koping yang digunakan keluarga  Fase terminasi • Membuat kesimpulan hasil pertemuan • Membuat kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya • Mengucapkan salam LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN KELUARGA PERTEMUAN III, TANGGAL 22 MARET 2017 A. Latar belakang Pada pertemuan sebelumnya ( pertama dan kedua ) telah dilakukan pengkajian dan didapatkan data tentang masalah-masalah kesehatan keluarga dan pada pertemuan kali ini akan dilakukan perskoran/skoring dari masalah-masalah kesehatan keluarga dan diagnosa keperawatan. Skoring dilakukan untuk menentukan prioritas masalah keluarga sehingga dapat diketahui masalah-masalah yang perlu diatasi segera oleh keluarga dan perawat. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas adalah yang pertama ,sifat masalah dengan skor 1, bobot 2, keadaan sejahtera bobot 1, yang kedua, kemungkinan masalah dapat diubah dengan skor 2, skalanya mudah bobot 2, sebagian bobot 1, tidak dapat 0, yang ketiga, resiko tinggi masalah untuk dicegah dengan skor 1, skalanya tinggi bobot 3, cukup bobot 2, rendah bobot 1, yang keempat menonjolnya masalah dengan skor 1, skalanya masalah berat, harus segara ditangani bobot 2, ada masalah tetapi perlu segera ditangani bobot 1, masalah tidak dirasakan bobot 0. B. Rencana keperawatan 1. Diagnosa keperawatan Risiko tinggi gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn. M terutama Ny. M berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah Dispepsia. 2. Tujuan jangka panjang Untuk menentuakan prioritas masalah keluarga 3. Tujuan jangka pendek a. Menentukan masalah aktual dan perlu diatasi segera b. Keluarga dapat menetukan masalah keluarganya sendiri 4. Kreteria hasil a. Kriteria proses  Keluarga dapat mengikuti kegiatan secara penuh ( 45 menit )  Keluarga berpartisipasi aktif saat berinteraksi  Tidak ada gangguan/hambatan selama proses interaksi b. Kriteria hasil  Keluarga dapat menetukan prioritas masalah keluarga  Keluarga dapat menentukan masalah aktual yang perlu diatasi segera  Keluarga dapat menentukan masalahnya sendiri C. Rencana kegiatan a. Topik : skoring masalah keluarga b. Metode : Tanya jawab dan diskusi c. Media : - d. Waktu : 45 menit No. Alokasi waktu Kegiatan 1. 2. 3. 14.00 – 14.05 14.05 – 14.40 14.40 – 14.45  Fase orientasi • Mengucapkan salam • Mengingatkan kontrak waktu yang telah disepakati • Menjelaskan maksud dan tujuan interaksi  Fase interaksi • Menentukan prioritas masalah keluarga • Menentukan masalah aktual dan perlu diatasi segera • Keluarga dapat menentukan masalah keluarganya  Fase terminasi • Membuat kesimpulan hasil pertemuan • Membuat kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya • Mengucapkan salam LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN KELUARGA PERTEMUAN IV ,TANGGAL 23 MARET 2017 A. Latar belakang Dispepsia merupakan kumpulan keluhan/gejala klinis yang terdiri dari rasa tidak enak/sakit di perut bagian atas yang menetap atau mengalami kekambuhan keluhan refluks gastroesofagus klasik berupa rasa panas di dada (heartburn) dan regurgitasi asam lambung kini tidak lagi termasuk dyspepsia (Mansjoer A). Batasan dispepsia terbagi atas dua yaitu: Dispepsia organik, bila telah diketahui adanya kelainan organik sebagai penyebabnya, Dispepsia non organik, atau dispepsia fungsional, atau dispepsia non ulkus (DNU), bila tidak jelas penyebabnya. Penyebab terjadinya penyakit dispepsia adalah Perubahan pola makan, Pengaruh obat-obatan yang dimakan secara berlebihan dan dalam waktu yang lama, Alkohol dan nikotin rokok, Stres, Tumor atau kanker saluran pencernaan. Pengkajian pada Ny. M di dapatkan data klien menderita Dispepsia dengan keluhan sering pusing . oleh karena itu di perlukan intervensi keperawatan untuk mencegah karjadinay penyakit hastritis kambuh serta memberikan rasa nyaman,khususnya pada Tn. M karena Dispepsia. B. Rencana keperawatan a. Diagnosa keperawatan Nyeri akut pada keluarga Tn. M terutama Ny. M berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami nyeri ditandai dengan Data subjektif: Ny. M mengeluh nyeri di hulu hati, sakit perut. Data Objektif: Nyeri tekan pada area epigastrium, distensi abdomen, Ny. M tampak menahan nyeri saat di tekan di bagian abdomen b. Tujuan jangka panjang Untuk mencegah penyakit dispepsia kambuh lagi. c. Tujuan jangka pendek 1. Menjelaskan dan mendiskusikan pengertian Dispepsia 2. Menjelaskan tanda dan gejala Dispepsia 3. Menjelaskan Penyebab dari Dispepsia. d. Kriteria hasil  Kriteria proses • Keluarga dapat mengikuti kegiatan secara penuh ( 30 menit ) • Keluarga berpartisipasi aktif saat berinteraksi • Tidak ada gangguan/hambatan selama proses interaksi  Kriteria hasil • Keluarga Mampu menyebutkan pengertian Dispepsia merupakan kumpulan keluhan/gejala klinis yang terdiri dari rasa tidak enak/sakit di perut bagian atas yang menetap atau mengalami kekambuhan keluhan refluks gastroesofagus klasik berupa rasa panas di dada (heartburn) dan regurgitasi asam lambung kini tidak lagi termasuk dyspepsia C. Rancangan kegiatan a. Topik : Penyuluhan tentang defenisi, tanda dan gejala dispepsia dan penyebab. b. Metode : Wawancara, diskusi dan tanya jawab c. Media : leaflet d. Waktu : 30 menit No. Alokasi waktu Kegiatan 1. 16.00 – 16.05  Fase orientasi • Mengucapkan salam • Mengingatkan kontrak waktu yang telah disepakati • Menjelaskan maksud dan tujuan interaksi  Fase interaksi • Menjelaskan dan mendiskusikan tentang pengertian Dispepsia • Menjelaskan penyebab Dispepsia  Fase terminasi • Membuat kesimpulan hasil pertemuan • Membuat kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya • Mengucapkan salam LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN KELUARGA PERTEMUAN V, TANGGAL 17 APRIL 2017 A. Latar belakang Pada pertemuan sebelumnya telah dibahas mengenai penyakit Dispepsia.berdasarkan hasil pengkajian pada Ny. M. Ny. M selalu mengkonsumsi obat dispepsia bila ibu mengalami pusing Ny. M selalu memakan mentimum Pada pertemuan ini akan di bahas mengenai obat tradisional bagi penderita Dispepsia.obat tradisional bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah bila penyakit tekanan darah naik, obat tradisional jauh lebih aman di konsumsi dan di gunakan karena menggunakan kunyit. Kunyit sebagai bahan asli remah-rempah asli indonesia ini terbukti ampuh mengatasi dispepsia, maag, dan gangguan kesehatan lainnya. Kandungan kunyit yang terdiri dari minyak asiri dan kurkuminoid yang memang memiliki kandungan antikanker, antioksidan dan anti radang. Kandu gan-kadungan inilah yang menjadikan kunyit baik dikonsumsi sebagai obat maag, dispepsia dan kesehatan lainnya. Cara penggunaannya  Parutlah kunyit yang sebelumnya sudah dikupas kulinya (bisa juga diblender)  Setelah itu tambahkan beberapa ml air matang dan peras parutan kunyit tadi,  Minum dua kali sehari perasan kunyit, pagi dan malam. B. Rencana keperawatan a. Diagnosa keperawatan Defisit perawatan diri pada keluarga Tn. M terutama Ny. M berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan merawat anggota keluarga yang mengalami Dispepsia. Data Subjektif: Ny. M mengatakan susah dengan keadaaanya, Ny. M selalu bertanya tentang penyakitnya. Data Objektif: Ny. M dan keluarga tampak bingung kerena ketidaktahuan keluarga tentang penyakit, Keluarga tampak lama dalam pengambilan tindakan perawatan Ny. M, Keluarga belum bisa menyesuaikan menu/ diet makanan yang dapat di konsumsi Ny. M yang mengalami masalah pencernaan, Keluarga dan Ny. M tampak bertanya-tanya tentang penyakitnya. b. Tujuan jangka panjang Mencegah terjadinya penyakit dispepsia pada Ny. M kambuh. c. Tujuan jangka pendek 1. Menjelaskan dan mendiskusikan manfaat obat tradisional 2. Menjelaskan dan mendiskusikan cara membuat obat tradisional d. Kriteria hasil  Kriteria proses • Keluarga dapat mengikuti kegiatan secara penuh ( 30 menit ) • Keluarga berpartisipasi aktif saat berinteraksi • Tidak ada gangguan/hambatan selama proses interaksi  Kriteria hasil • Keluarga dapat menyebutkan manfaat obat tradisional • Keluarga dapat menyebutkan bahan-bahan obat tradisional dan menjelaskan cara membuatnya C. Rancangan kegiatan e. Topik : Penyuluhan tentang manfaat dan membuat obat tradisional. f. Metode : Diskusi dan tanya jawab g. Media : leaflet h. Waktu : 30 menit No. Alokasi waktu Kegiatan 1. 2. 3. 15.30 – 15.35 15.30 – 15. 55 15.55 – 12.00  Fase orientasi • Mengucapkan salam • Mengingatkan kontrak waktu yang telah disepakati • Menjelaskan maksud dan tujuan interaksi  Fase interaksi • Menjelaskan dan mendiskusikan manfaat obat tradisional • Menjelaskan dan mendiskusikan cara membuat obat tradisional  Fase terminasi • Membuat kesimpulan hasil pertemuan • Membuat kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya • Mengucapkan salam LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN KELUARGA PERTEMUAN VI ,TANGGAL 18 APRIL 2017 A. Latar belakang Dispepsia merupakan kumpulan keluhan/gejala klinis yang terdiri dari rasa tidak enak/sakit di perut bagian atas yang menetap atau mengalami kekambuhan keluhan refluks gastroesofagus klasik berupa rasa panas di dada (heartburn) dan regurgitasi asam lambung kini tidak lagi termasuk dyspepsia (Mansjoer A). Batasan dispepsia terbagi atas dua yaitu: Dispepsia organik, bila telah diketahui adanya kelainan organik sebagai penyebabnya, Dispepsia non organik, atau dispepsia fungsional, atau dispepsia non ulkus (DNU), bila tidak jelas penyebabnya. Penyebab terjadinya penyakit dispepsia adalah Perubahan pola makan, Pengaruh obat-obatan yang dimakan secara berlebihan dan dalam waktu yang lama, Alkohol dan nikotin rokok, Stres, Tumor atau kanker saluran pencernaan. Pengkajian pada Ny. M di dapatkan data klien menderita Dispepsia dengan keluhan sering pusing . oleh karena itu di perlukan intervensi keperawatan untuk mencegah karjadinay penyakit hastritis kambuh serta memberikan rasa nyaman,khususnya pada Tn. M karena Dispepsia. B. Rencana keperawatan a. Diagnosa keperawatan Nyeri akut pada keluarga Tn. M terutama Ny. M berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami nyeri ditandai dengan Data subjektif: Ny. M mengeluh nyeri di hulu hati, sakit perut. Data Objektif: Nyeri tekan pada area epigastrium, distensi abdomen, Ny. M tampak menahan nyeri saat di tekan di bagian abdomen b. Tujuan jangka panjang Untuk mencegah penyakit dispepsia kambuh lagi. c. Tujuan jangka pendek 1. Menjelaskan dan mendiskusikan pengertian Dispepsia 2. Menjelaskan tanda dan gejala Dispepsia 3. Menjelaskan Penyebab dari Dispepsia. d. Kriteria hasil  Kriteria proses • Keluarga dapat mengikuti kegiatan secara penuh ( 30 menit ) • Keluarga berpartisipasi aktif saat berinteraksi • Tidak ada gangguan/hambatan selama proses interaksi  Kriteria hasil • Keluarga Mampu menyebutkan pengertian Dispepsia merupakan kumpulan keluhan/gejala klinis yang terdiri dari rasa tidak enak/sakit di perut bagian atas yang menetap atau mengalami kekambuhan keluhan refluks gastroesofagus klasik berupa rasa panas di dada (heartburn) dan regurgitasi asam lambung kini tidak lagi termasuk dyspepsia C. Rancangan kegiatan i. Topik : Penyuluhan tentang defenisi, tanda dan gejala dispepsia dan penyebab. j. Metode : Wawancara, diskusi dan tanya jawab k. Media : leaflet l. Waktu : 30 menit No. Alokasi waktu Kegiatan 1. 16.00 – 16.05  Fase orientasi • Mengucapkan salam • Mengingatkan kontrak waktu yang telah disepakati • Menjelaskan maksud dan tujuan interaksi  Fase interaksi • Menjelaskan dan mendiskusikan tentang pengertian Dispepsia • Menjelaskan penyebab Dispepsia  Fase terminasi • Membuat kesimpulan hasil pertemuan • Membuat kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya • Mengucapkan salam LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN KELUARGA PERTEMUAN VII ,TANGGAL 19 MARET 2017 A. Latar belakang Dispepsia merupakan kumpulan keluhan/gejala klinis yang terdiri dari rasa tidak enak/sakit di perut bagian atas yang menetap atau mengalami kekambuhan keluhan refluks gastroesofagus klasik berupa rasa panas di dada (heartburn) dan regurgitasi asam lambung kini tidak lagi termasuk dyspepsia (Mansjoer A). Batasan dispepsia terbagi atas dua yaitu: Dispepsia organik, bila telah diketahui adanya kelainan organik sebagai penyebabnya, Dispepsia non organik, atau dispepsia fungsional, atau dispepsia non ulkus (DNU), bila tidak jelas penyebabnya. Penyebab terjadinya penyakit dispepsia adalah Perubahan pola makan, Pengaruh obat-obatan yang dimakan secara berlebihan dan dalam waktu yang lama, Alkohol dan nikotin rokok, Stres, Tumor atau kanker saluran pencernaan. Pengkajian pada Ny. M di dapatkan data klien menderita Dispepsia dengan keluhan sering pusing . oleh karena itu di perlukan intervensi keperawatan untuk mencegah karjadinay penyakit hastritis kambuh serta memberikan rasa nyaman,khususnya pada Tn. M karena Dispepsia. B. Rencana keperawatan a. Diagnosa keperawatan Nyeri akut pada keluarga Tn. M terutama Ny. M berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami nyeri ditandai dengan Data subjektif: Ny. M mengeluh nyeri di hulu hati, sakit perut. Data Objektif: Nyeri tekan pada area epigastrium, distensi abdomen, Ny. M tampak menahan nyeri saat di tekan di bagian abdomen b. Tujuan jangka panjang Untuk mencegah penyakit dispepsia kambuh lagi. c. Tujuan jangka pendek 4. Menjelaskan dan mendiskusikan pengertian Dispepsia 5. Menjelaskan tanda dan gejala Dispepsia 6. Menjelaskan Penyebab dari Dispepsia. d. Kriteria hasil  Kriteria proses • Keluarga dapat mengikuti kegiatan secara penuh ( 30 menit ) • Keluarga berpartisipasi aktif saat berinteraksi • Tidak ada gangguan/hambatan selama proses interaksi  Kriteria hasil • Keluarga Mampu menyebutkan pengertian Dispepsia merupakan kumpulan keluhan/gejala klinis yang terdiri dari rasa tidak enak/sakit di perut bagian atas yang menetap atau mengalami kekambuhan keluhan refluks gastroesofagus klasik berupa rasa panas di dada (heartburn) dan regurgitasi asam lambung kini tidak lagi termasuk dyspepsia C. Rancangan kegiatan a. Topik : Penyuluhan tentang defenisi, tanda dan gejala dispepsia dan penyebab. b. Metode : Wawancara, diskusi dan tanya jawab c. Media : leaflet d. Waktu : 30 menit No. Alokasi waktu Kegiatan 1. 16.00 – 16.05  Fase orientasi • Mengucapkan salam • Mengingatkan kontrak waktu yang telah disepakati • Menjelaskan maksud dan tujuan interaksi  Fase interaksi • Menjelaskan dan mendiskusikan tentang pengertian Dispepsia • Menjelaskan penyebab Dispepsia  Fase terminasi • Membuat kesimpulan hasil pertemuan • Membuat kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya • Mengucapkan salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENGOBATAN HERBAL

OBAT SAKIT GIGI TRADISIONAL

  Obat Sakit Gigi Tradisional Penyebab sakit gigi bisa beberapa hal, diantaranya gigi berlubang, retak, terkikis, kebanyakan makan permen ka...